Program ini diberi nama YES, Youth Exchange Student.
Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Scot Marciel, menyatakan pemerintahnya siap membantu siswa asal Indonesia yang ingin belajar ke AS. Dia mengaku gembira saat tahu pemerintah Indonesia lebih banyak mengalokasikan anggaran untuk membangun sektor pendidikan.
"Karena dengan mengirimkan pelajar Indonesia ke AS, tidak hanya pendidikan yang akan mereka peroleh tetapi juga persahabatan untuk dua negara dalam jangka panjang," kata Marciel kepada VIVAnews saat menjadi tuan rumah dalam perayaan program pertukaran pelajar Indonesia dengan AS, yang diberi nama YES atau Youth Exchange Student, di kediamannya di Menteng, pada Senin malam 1 Juli 2013.
Program YES telah diselenggarakan sejak tahun 2003 silam. Melalui program ini sebanyak 70-80 siswa SMA di Indonesia akan dikirim ke AS untuk tinggal di sana bersama dengan orang tua asuh selama 11 bulan.
Program ini merupakan beasiswa penuh yang disponsori oleh Departemen Luar Negeri AS bagi negara dengan penduduk mayoritas warga Muslim. Siswa AS juga dikirim ke Indonesia untuk tinggal dan berkomunikasi melalui bahasa Indonesia dengan keluarga angkat.
Walau jumlahnya belum sebanyak siswa Indonesia yang dikirim ke negeri Paman Sam, namun kata Marciel, melalui program YES dapat membantu warga dari kedua negara untuk saling memahami.
"Karena ada banyak pertanyaan dari negara yang mayoritas penduduknya muslim terhadap AS, maka untuk menjawab pertanyaan itu kami memberi mereka kesempatan untuk dapat menemukannya sendiri secara langsung melalui program ini. Sehingga terbangun rasa saling memahami," ungkap Marciel.
"Karena dengan mengirimkan pelajar Indonesia ke AS, tidak hanya pendidikan yang akan mereka peroleh tetapi juga persahabatan untuk dua negara dalam jangka panjang," kata Marciel kepada VIVAnews saat menjadi tuan rumah dalam perayaan program pertukaran pelajar Indonesia dengan AS, yang diberi nama YES atau Youth Exchange Student, di kediamannya di Menteng, pada Senin malam 1 Juli 2013.
Program YES telah diselenggarakan sejak tahun 2003 silam. Melalui program ini sebanyak 70-80 siswa SMA di Indonesia akan dikirim ke AS untuk tinggal di sana bersama dengan orang tua asuh selama 11 bulan.
Program ini merupakan beasiswa penuh yang disponsori oleh Departemen Luar Negeri AS bagi negara dengan penduduk mayoritas warga Muslim. Siswa AS juga dikirim ke Indonesia untuk tinggal dan berkomunikasi melalui bahasa Indonesia dengan keluarga angkat.
Walau jumlahnya belum sebanyak siswa Indonesia yang dikirim ke negeri Paman Sam, namun kata Marciel, melalui program YES dapat membantu warga dari kedua negara untuk saling memahami.
"Karena ada banyak pertanyaan dari negara yang mayoritas penduduknya muslim terhadap AS, maka untuk menjawab pertanyaan itu kami memberi mereka kesempatan untuk dapat menemukannya sendiri secara langsung melalui program ini. Sehingga terbangun rasa saling memahami," ungkap Marciel.
No comments:
Post a Comment