Konon, Migliorini berhasil melelang keperawanan seharga Rp7,49 miliar.
Masih ingat dengan Catarina Migliorini, gadis asal Brasil yang nekat melelang keperawanan di Internet? Ya, Migliorini akhirnya berhasil melelang keperawanan seharga US$780 ribu, atau setara Rp7,49 miliar.
Proses lelang ditutup pada Rabu 24 Oktober 2012 dan menunjuk seorang jutawan asal Jepang bernama Natsu sebagai pemenang lelang.
Natsu sempat bersaing ketat dengan dua pria asal AS, Jack Miller dan Jack Right, serta seorang pria India bernama Rudra Chatterjae.
Mereka berempat rela merogoh kocek dalam-dalam demi bisa berkencan semalam suntuk dengan perempuan Brasil berumur 20 tahun itu.
Kelakuan di luar akal sehat Catarina memicu pro-kontra luas, lantaran dia mengungkapkan bahwa itu adalah atas inisiatif kru film Australia bernama Justin Sisely, yang membuat film dokumenter berjudul "Virgins Wanted."
Bagi Catarina, apa yang dilakukannya tak lebih dari sekadar bisnis biasa. "Saya memiliki kesempatan untuk bepergian ke luar negeri, ambil bagian dalam film, dan itu bonus yang saya dapatkan," ujarnya santai.
Tapi, bukannya untung yang didapat, Catarina malah buntung. Dia mengungkapkan bahwa dirinya telah menjadi korban penipuan Sisely, seperti dilansir Huffington Post, 12 Juli 2013.
"Aku telah menjadi korban Justin Sisely. Saya yakin dia juga akan menipu orang lain," kisah Catarina. "Tak cuma uang hasil lelang, Sisely juga tidak membiayai biaya jalan-jalan," kata Catarina.
Pada awal perjanjian, Sisely menjanjikan akan membayar Catarina sebesar 20 persen dari Rp7,49 miliar. Sedangkan, Catarina diwajibkan bersetubuh dengan Natsu dalam waktu satu malam.
Catarina menampik, pria bernama Natsu adalah fiktif. Dia mengaku belum pernah berhubungan seks dengan siapapun dan dengan bangga menyatakan dirinya masih seorang perawan.
Di tempat berbeda, Sisely angkat bicara. Dia langsung membantah tuduhan Catarina. Sang kru film mengungkapkan telah melanggar dua kontrak penting dalam pembuatan film dokumenter.
"Catarina tidak pernah datang untuk syuting di Australia. Dia beralasan, tiga kali visanya ditolak, padahal nyatanya dia sedang melakukan fashion show di Brasil," ujar Sisely.
"Dia sedang menikmati ketenarannya dalam lelang online. Beberapa kali dia menghiasi sampul majalah Playboy Brasil," lanjutnya ketus.
Sampai saat ini, Catarina tetap ngotot bahwa dirinya telah ditipu, dan merasa dirugikan karena tidak pernah mendapatkan bayaran dari proses lelang tersebut.
"Kepada para gadis perawan yang ditawari dalam proyek lelang ini, harap hati-hati. Jangan percaya kalau proses lelang keperawanan akan membuat Anda menjadi kaya raya," kata Catarina.
Proses lelang ditutup pada Rabu 24 Oktober 2012 dan menunjuk seorang jutawan asal Jepang bernama Natsu sebagai pemenang lelang.
Natsu sempat bersaing ketat dengan dua pria asal AS, Jack Miller dan Jack Right, serta seorang pria India bernama Rudra Chatterjae.
Mereka berempat rela merogoh kocek dalam-dalam demi bisa berkencan semalam suntuk dengan perempuan Brasil berumur 20 tahun itu.
Kelakuan di luar akal sehat Catarina memicu pro-kontra luas, lantaran dia mengungkapkan bahwa itu adalah atas inisiatif kru film Australia bernama Justin Sisely, yang membuat film dokumenter berjudul "Virgins Wanted."
Bagi Catarina, apa yang dilakukannya tak lebih dari sekadar bisnis biasa. "Saya memiliki kesempatan untuk bepergian ke luar negeri, ambil bagian dalam film, dan itu bonus yang saya dapatkan," ujarnya santai.
Tapi, bukannya untung yang didapat, Catarina malah buntung. Dia mengungkapkan bahwa dirinya telah menjadi korban penipuan Sisely, seperti dilansir Huffington Post, 12 Juli 2013.
"Aku telah menjadi korban Justin Sisely. Saya yakin dia juga akan menipu orang lain," kisah Catarina. "Tak cuma uang hasil lelang, Sisely juga tidak membiayai biaya jalan-jalan," kata Catarina.
Pada awal perjanjian, Sisely menjanjikan akan membayar Catarina sebesar 20 persen dari Rp7,49 miliar. Sedangkan, Catarina diwajibkan bersetubuh dengan Natsu dalam waktu satu malam.
Catarina menampik, pria bernama Natsu adalah fiktif. Dia mengaku belum pernah berhubungan seks dengan siapapun dan dengan bangga menyatakan dirinya masih seorang perawan.
Di tempat berbeda, Sisely angkat bicara. Dia langsung membantah tuduhan Catarina. Sang kru film mengungkapkan telah melanggar dua kontrak penting dalam pembuatan film dokumenter.
"Catarina tidak pernah datang untuk syuting di Australia. Dia beralasan, tiga kali visanya ditolak, padahal nyatanya dia sedang melakukan fashion show di Brasil," ujar Sisely.
"Dia sedang menikmati ketenarannya dalam lelang online. Beberapa kali dia menghiasi sampul majalah Playboy Brasil," lanjutnya ketus.
Sampai saat ini, Catarina tetap ngotot bahwa dirinya telah ditipu, dan merasa dirugikan karena tidak pernah mendapatkan bayaran dari proses lelang tersebut.
"Kepada para gadis perawan yang ditawari dalam proyek lelang ini, harap hati-hati. Jangan percaya kalau proses lelang keperawanan akan membuat Anda menjadi kaya raya," kata Catarina.
Kasian gan,
ReplyDeletelagian orangnya ngapain jual keperawanan.
butuh duit kali gan :d
Deletethanks uda kunjung cheer