Home » » Ide Dokter Pemenang Sayembara Anti Macet Sejak 1980-an

Ide Dokter Pemenang Sayembara Anti Macet Sejak 1980-an

Jasa Marga telah menetapkan 10 pemenang dari sekitar 1.000 ide.



PT Jasa Marga Tbk telah mengumumkan semua pemenang sayembara untuk mengatasi macet, terutama di ruas tol dalam kota Jakarta. Dari 10 ide yang ditetapkan sebagai pemenang, ada beberapa kontestan yang merupakan kelompok mahasiswa dan perorangan.

Salah satu pemenang adalah dr. Mukhtar Yusuf, Sp.THT. Ia berprofesi sebagai dokter spesialis telinga hidung dan tenggorokan (THT) di RS Premier Jatinegara. Pria ini mengusulkan pintu masuk tol diletakkan sebelum persimpangan dan pintu keluar tol setelah persimpangan. 

Yang menarik, ternyata pria 67 tahun ini telah menyimpan ide tersebut sejak puluhan tahun lalu dalam benaknya. Hal ini terungkap ketika Mukhtar berbincang bersama VIVAnews di Gedung Kementerian BUMN di Jakarta, Kamis 4 Juli 2013.

"Saya sudah lama ingin menyampaikan ide ini, mungkin sejak tahun 80-an ada di kepala," katanya.

Sejak dulu, Mukhtar mengaku tidak tahu harus menyalurkan ke mana idenya tersebut. Jika harus mengirim surat pembaca atau pun surat protes, ia yakin idenya tidak didengarkan. Untuk itu, pria kelahiran Aceh ini senang akhirnya sayembara ini bisa diadakan.

Mukhtar mengungkapkan, idenya adalah dengan memindahkan pintu keluar tol setelah persimpangan. Ia mencontohkan, pada simpang Pancoran arah Semanggi. Kendaraan yang mengantre ingin keluar di jalan tol menyebabkan pengguna tol lainnya ikut terhambat.

"Jika ditaruh sehabis persimpangan, arus di dalam jalan tol akan semakin lancar, dan nantinya tinggal diarahkan melalui jalur alternatif," katanya.

Mukhtar sendiri setiap harinya mengalami kemacetan di jalan, saat menuju dan dari rumah ke tempat ia bekerja.

Selain Muhktar, yang juga memenangkan sayembara ini adalah Arifin Aziz, dengan ide menambah jalur jalan tanpa memberbesar lajur.

Tim mahasiswa Universitas Diponegoro dengan ide perpaduan car sharing dan transit hub. Agus Alamsyah Yahya dengan ide pemindahan pintu keluar tol menjauhi titik persimpangan, dan Herry Purwanto yang mengusulkan mengurangi efek crossing setelah gerbang masuk tol.

Selain itu, ada ide dari Andika Sunandar dengan penerapan smart exit area. Lukman Talibo mengusulkan melurutkan jalur dan menambah lajur arteri.

Sementara itu, Tim dari Institut Teknologi Bandung mengusulkan ridesharing dan carpooling, dan ide terakhir dari Pranpanca Nugraha yang mengusulkan penerapan blue line untuk membatasi kendaraan pribadi di tol dalam kota yang selama ini menyebabkan macet.


Share this article :

No comments:

Post a Comment

 
Support : Kang Newbie
Copyright © 2011. Eko Pelajar | Berbagi dan Belajar - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger